Kita pasti pernah punya
pengalaman dibikin pusing dengan pilihan harus masuk sma A ato b, ngambil
jurusan IPA ato IPS. Itu hanya sedikit contoh pilihan sederhana yang harus kita
hadapi. Tapi taukah teman-teman klo remaja kaya kita harus menghadapi banyak
pilihan sulit. Masa remaja adalah masa dimana kita mencari apa yang “pas” buat
kita dari selera music sampai nilai-nilai kehidupan. Karena sejatinya manusia
adalah makhluk yang dinamis yang senantiasa terus berkembang maka masa remaja
adalah masa kritis dimana awal dari perubahan, perkembangan, dan pencarian itu
berawal.
Erikson (1968, dalam
Papalia, Olds & Feldman, 2001) mengatakan bahwa tugas utama remaja adalah
menghadapi identity versus identity confusion, yang merupakan krisis ke-5 dalam
tahap perkembangan psikososial yang diutarakannya. Tugas perkembangan ini
bertujuan untuk mencari identitas diri agar nantinya remaja dapat menjadi orang
dewasa yang unik dengan sense of self yang koheren dan peran yang bernilai di
masyarakat (Papalia, Olds & Feldman, 2001).
Untuk menyelesaikan
krisis ini remaja harus berusaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa perannya
dalam masyarakat, apakah nantinya ia akan berhasil atau gagal yang pada
akhirnya menuntut seorang remaja untuk melakukan penyesuaian mental, dan
menentukan peran, sikap, nilai, serta minat yang dimilikinya.
And the question is…
kemanakah remaja mencari apa yang “pas” buat dirinya?? Kebanyakan remaja
mencari pengakuan akan eksistensi dirinya di lingkungan yang paling dekat yang
tidak lain adalah dilingkungan dimana ia bergaul bisa sekolah, tempat bimbel
atau tempat hang out. Di tempat-tempat inilah remaja menemukan teman dan saling
berinteraksi bertukar nilai-nilai dan mulai memilih nilai atau norma mana yang
paling cocok dengan dirinya. Norma atau nilai yang dirasa “Pas” oleh remaja
blum tentu di anggap baik oleh masyarakat atau paling tidak orang tua. Di
sinilah konflik biasanya muncul. Cara menghadapi Perbedaan pandangan tentang nilai
dan norma ini sering menimbulkan konflik. Pilihan terakhir ada di tangan remaja
itu sendiri. Seperti yang kita ketahui kebanyakan remaja cenderung lebih
mempercayai teman dekat atau kelompoknya
dibandingkan orang tua atau gurunya.
Lalu bagaimana remaja
tau mana norma atau nilai yang benar-benar baik buat mereka? Dalam hal ini
semua kembali kepada sumber informasi yang dipercayai. Remaja harus pandai memilih dan mencari
sumber-sumber informasi yang terpercaya. Ujian dan pencarian sebenarnya adalah
ketika remaja memilih dan mencari nilai-nilai norma yang “pas” dan benar
menurut versi mereka dalam tahap ini proses pendewasaan terjadi. so inquiries
shall begin guys,,, ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar